Dalam pertandingan sepak bola, ada saja kemungkinan untuk terjadinya kesalahan baik sengaja maupun tidak disengaja. Ada berbagai macam hukuman dalam sepak bola salah satunya adalah tendangan pinalti. Tendangan penalti diberika jika ada seorang pemain menjatuhkan lawannya (baik teckle atau sliding) di dalam daerah kotak penjaga gawang ( kotak 18 karena lebarnya 18 yard) atau daerah pertahanan penjaga gawang tim sendiri. Tendangan tersebut dilakukan di titik putih yang berada di dalam kotak penjaga gawang berjarak yard atau yang dikenal di Indoneisa dengan sebutan 12 pas. Titik pinalti ini berhadapan langsung dengan keeper.
Berdasarkan pengamatan, tendangan penalti merupakan peluang yang sangat besar kepada pemain yang mengeksekusinya. Pasalnya titik ini termasuk posisi paling dekat dari penjaga gawang dan menariknya pemain lainnya tidak boleh berada diarea sekitarnya di radius 10 Yard (9,15 meter). Walaupun demikan, tak jarang juga yang gagal mengeksekusi tendangan pinalti ini untuk berbuah gol. Termasuk beberapa pemain profesional, entah karena keberuntungan atau penjaga gawangnya yang memang lihai.
Ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan oleh pemain saat mengambil keputusan diantaranya yaitu peraturan saat menendang bola dan apa saja yang menyebabkan terjadinya tendangan penalti.
Yang menyebabkan terjadinya hukuman tendangan penalti adalah pemain bertahan melakukan pelanggaran terhadap lawan di dalam kotak pertahanan penjaga gawang sehingga lawannya terjatuh akibat perlakuan darinya. Selain itu bisa juga karena pemain bertahan selain penjaga gawang memegang bola baik sengaja ataupun tidak pada saat pertandingan (handball). Tendangan Pinalti juga diselenggarakan untuk kedua tim untuk menentukan pemenang dari hasil pertandingan yang imbang atau seri walaupun sudah diberikan perpanjangan waktu selama 15 menit x 2 babak.
Yang harus dilakukan pada saat Tendangan Penalti adalah
- Posisi bola harus tepat terletak di titik tendangan pinalti.
- Pemain pengeksekusi penalti harus diidentifikasi secara cepat
- Penjaga gawang berada pada garis gawang, menghadap penendang, dan berada di antara dua tiang gawang sampai bola ditendang
- Para Pemain selain penembak penalti dan kiper harus berada di luar daerah penalti dan dibelakang titik penalti paling sedikit berjarak 9,15 m.
Pada saat mengeksekusi tendangan pinalti bisa jadi peraturan tadi dilanggar. Dari peraturan diatas tadi maka ada 4 kemungkinan yang terjadi.
- Jika Pemain yang melakukan tendangan penalti melanggar peraturan permainan maka Jika bola masuk, tendangan diulang.Jika bola tidak masuk gawang, wasit menghentikan permainan dan memulai dan memulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim bertahan.
- Jika penjaga gawang melanggar peraturan perminan, dan bola masuk gawang, gol disahkan. Tetapi jika bola tidak masuk gawang, dilakukan tendangan diulang.
- Jika teman satu tim dengan penembak peinalti melakukan pelanggaran maka andai bola masuk ke gawang, tendangan diulang namun bola tidak masuk gawang, wasit menghentikan permainan dan memulai menghentikan permainan dan memulai kembali dengan tendangan bebas tidak langsung untuk tim yang bertahan.
- Jika teman satu tim melanggar peraturan permainan maka andai bola masuk gawang, gol disahkan. Namun jika bola tidak masuk gawang, tendangan diulang
Ada peraturan terbaru Versi FIFA tentang tendangan pinalti. Pengeksekusi tendangan pinalti Tidak boleh melakukan tendangan pura-pura. Hal ini dimaksudkan agar penjaga gawang tidak terburu mengambil sikap untuk meghadang laju bola. Aturan ini dikeluarkan dan diberlakukan pada saat piala dunia 2014 di brasil. Pemain yang seolah akan menendang bola akan langsung mendapat kartu kuning. Akan tetapi jika seolah bergerak ketika berlari dibolehkan. Peraturan baru pada hukum nomor 13 tertulis “Berpura-pura bergerak ketika berlari untuk menendang penalti dibolehkan. Namun setelah berlari diklaim sebagai pelanggaran Undang-undang Nomor 14 dan sikap tak sportif di mana pemain harus mendapat peringatan”.
No comments:
Post a Comment